Selasa, 25 Januari 2011, 18:33 WIB
Edwan Ruriansyah
VIVAnews - Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengda PSSI Jawa Barat yang juga mantan pemain Persib Bandung, Bambang Sukowiyono berharap Maung Bandung tak tergesa-gesa mengambil sikap. Ia minta Persib menunggu hasil Kongres PSSI, Maret nanti di Bintan, Kepulauan Riau.
Menurut Suko, salah satu kelemahan mendasar yang selama ini ditunjukkan Persib setiap ada agenda pertemuan PSSI, termasuk pada Kongres PSSI di Bali, adalah tidak pernah menyampaikan suaranya. Padahal, sebagai salah satu klub yang cukup lama berdiri dan jadi bagian penting dari sejarah sepakbola Indonesia, termasuk berdirinya PSSI hingga diakui FIFA sebagai organisasi sepakbola resmi di Indonesia. Suara Persib sangatlah penting dan berpengaruh.
“Jika sampai mundur, otomatis satu suara bakal kembali hilang. Ini kan sangat disayangkan. Persib harus menyikapi situasi yang saat ini dihadapi dengan jernih dan tidak terburu-buru mengambil sikap. Akan lebih baik dan ideal jika bersabar dan menunggu sampai Kongres Maret nanti,” terang Suko kepada
VIVAnews di Sekretariat Pengda PSSI Jabar di Jalan Lodaya, Selasa 25 Januari 2011.
“Jangan pernah takut bersuara, bagaimanapun suara Persib saya lihat cukup besar pengaruhnya. Selama ini, Persib tak pernah menyampaikan aspirasinya, termasuk di Kongres PSSI di Bali,” tambahnya.
Menurut Suko, salah satu kelemahan atau keluhan Persib selama ini adalah soal kualitas wasit. Sewajarnya jika Maung Bandung merekomendasikan sesuatu yang dirasa bisa memperbaiki kualitas wasit.
“Selama ini kan yang paling disorot adalah kualitas wasit dan mayoritas klub mengeluhkan hal yang sama. Kenapa tidak misalnya Persib merekomendasikan sesuatu yang positif demi perbaikan kualitas wasit di kompetisi yang berada di bawah naungan PSSI,” terang Suko.
Jika Persib masih berada di jalur PSSI atau dengan kata lain masih berkompetisi di ISL, Jabar akan memiliki hak tiga suara pada Kongres PSSI di Riau, Maret nanti yang agenda utamanya adalah pemilihan Ketua Umum PSSI. Selain Persib, hak suara Jabar akan diwakili Pelita Jaya Karawang dan Pengda PSSI Jabar.
Sebagai mantan pemain, Suko mengungkapkan ia tidak setuju jika Maung Bandung memutuskan hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI). Sebab Suko yakin cepat atau lambat, LPI pada akhirnya harus mengikuti aturan atau statuta FIFA.
“Sekarang kan pertanyaannya LPI arahnya mau kemana? Pada akhirnya LPI juga akan dan diwajibkan mengarah ke statuta FIFA. Entah sebagai kompetisi yang berada atau di bawah pengelolaan langsung PSSI maupun tidak dalam artian di bawah pengawasan PSSI, tapi secara pengelolaan berdiri sendiri namun secara aturan mengikuti statuta FIFA,” terang Suko.
Hal senada diungkapkan pengurus Pengda PSSI Kota Bandung dan mantan klub anggota Persib Nusa Raya, Wawang. Ia berharap klub kebanggaan warga Tatar Pasundan ini, tak sampai memutuskan mundur atau ke luar dari keanggotaan PSSI.
“Visi Persib itu kan katanya mau berbicara sampai tingkat Asia. Jika keluar, maka visi itu sudah tidak berlaku lagi. Terlepas dari kontroversi ikut LPI atau tidak, yang jelas Persib membutuhkan kompetisi yang jelas arahnya jika memang masih komitmen pada visi menuju pentas Asia,” tandas Wawang.
Laporan YADI/Bandung
• VIVAnews
Baca Selengkapnya...