Tokyo (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 orang diyakini tewas dalam gempa besar dan tsunami yang melanda sejumlah besar daerah pesisir Pasifik Jepang utara, kata kantor berita Kyodo, Sabtu.
Berita Kyodo itu diturunkan ketika laporan-laporan terbaru mengenai korban bermunculan dari daerah pantai timur pulau Honshu, Jepang utara, yang terserang parah, dimana gelombang air raksasa menghancurkan lebih dari 3.000 rumah, demikian AFP melaporkan.
Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan, 137 orang dipastikan tewas dan 531 orang hilang, sementara polisi di Sendai, Prefektur Miyagi, secara terpisah melaporkan bahwa 200-300 mayat telah ditemukan di kawasan pantai.
Ada kekhawatiran jumlah kematian lebih besar lagi ketika laporan-laporan datang mengenai sebuah kapal dengan 100 penumpang yang terhantam tsunami, dua kereta-api hilang, dan sebuah bendungan jebol yang mengakibatkan rumah-rumah tersapu banjir.
Kementerian pertahanan mengatakan, sekitar 1.800 rumah di Minamisoma, Prefektur Fukushima, hancur, sementara di Sendai pihak berwenang mengatakan bahwa 1.200 dihantam tsunami.
Di kota kecil Ofunato ke arah utara lagi, 300 rumah dilaporkan roboh atau tersapu gelombang air.
Lebih dari 180 kebakaran dilaporkan terjadi di dan sekitar Tokyo dan di Iwate, Miyagi, Akita dan Fukushima, kata Kyodo mengutip Badan Penanganan Bencana dan Kebakaran Jepang.
Gempa bumi dahsyat pada Jumat itu merupakan gempa terkuat yang terekam di kepulauan yang secara seismik tidak stabil itu, yang terletak di "Lingkaran Api Pasifik". (M014/K004)
Baca Selengkapnya...